Pagi itu tak seperti pagi biasanya bagi bocah-bocah dusun Kuri Caddi. Sekitar setengah delapan pagi, beberapa orang diantara mereka sudah mulai berkumpul di sekitar tempat kami berkemah. Beberapa orang tampak mengenakai pakaian rapi dan bersih seperti hendak ke pesta. Padahal mereka sengaja diminta datang membantu kami membersihkan di sekitar sekolah mereka. Sekolah yang mereka gunakan secara bergantian antara siswa Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah. Satu-satunya sekolah di dusun itu.
Sembari menunggu kami yang terlambat bersiap-siap, anak-anak berkumpul di kantin di samping sekolah. Sebuah ruangan berukuran sekitar 4 x 4 meter. Hampir di seluruh ruangan dipenuhi dengan beraneka macam makanan ringan yang tergantung dimana-mana. Banyak merk makanan ringan yang baru pertama kali saya temukan di tempat itu. Ya, sudut-sudut desa terpencil memang selalu menjadi sasaran empuk para penjual makanan ringan. Anak-anak kecil senang saja berbelanja tanpa tau bahayanya bagi kesehatan. Pagi itu, mi gelas menjadi primadona anak-anak kecil. Tampaknya mereka dibekali uang jajan oleh orang tua masing-masing.