Makassar,28 April 2012,
pukul 19.15
Seri kedua rekomendasi buku
“Daripada Bete, Nulis Aja” halaman 38-40 dimaksudkan untuk melahirkan
kreativitas dengan menulis bebas. Metode yang digunakan yaitu dengan focus
menulis dalam jangka waktu tertentu
tanpa henti dengan menulis apa saja yang muncul dalam pikiran tentang
sebuah tema atau topik. Sesekali jika terjadi kebuntuan atau tidak ada
inspirasi untuk melanjutkan suatu kalimat maka disarankan untuk menulis tidak
terpikir.. tidak terpikir.. tidak terpikir.. secara berulang-ulang sampai
terdapat inspirasi baru. Usahakan tulisanmu tidak terputus, terus gerakkan
tanganmu dan tulis apa saja. Topik yang akan ditulis bebas tergantung apa yang
ada dipikiran kita, yang terpenting adalah menggerakkan pena bagi yang menulis
manual atau menggerakkan jari jemari bagi yang menggunakan komputer.
Topik yang di contohkan dalam
buku tersebut bagi yang sulit menentukan topic yaitu:
·
Apa yang kamu lihat hari ini? (Atau tidak kamu
lihat hari ini)
·
Jika kamu punya saudara kembar, akan seperti
apakah dia? (dan jika kamu punya saudara kembar, tulis seperti apa rasanya jika
hanya satu-atau tiga orang bersamaan- yang terlahir?)
·
Kemana kamu akan pergi jika dapat bepergian
kemana saja? Apa yang kamu lakukan disana?
Dari ketiga topik di atas, saya
lebih tertarik memilih topik ketiga. Berikut ulasannya:
***
“Jika Aku Dapat Pergi
Kemana Saja”
Jika aku dapat pergi kemana saja
seperti pada film doraemon dan jumper maka saya akan ke… tidak terpikir.. tidak
terpikir… tidak terpikir… Disana saya
akan melakukan.. tidak terpikir… tidak terpikir… Jika saya punya mesin waktunya
doraemon maka saya akan pergi ke zaman purba untuk tau apa betul nabi adam itu
manusia purba, saya juga akan ke zamannya Rasulullah Muhammad SAW untuk melihat
tingkah lakunya beliau sehingga tidak akan ada lagi pertengkaran diantara
pengikutnya.
Tapi semua itu hanyalah khayalan,
dalam kehidupan nyata aku tak akan kemana-mana, aku hanya ingin terus berada
disisimu..
***
Lebih lanjut dikatakan dalam buku
ini, salah satu manfaat menulis bebas adalah kata-kata tampak nyata pada
halaman walaupun hanya sepotong-sepotong tapi toh ternyata kita telah
menghasilkan sesuatu. Langkah selanjutnya adalah memperluas tulisan bebas dan
membantunya mengambil bentuk (Bagai menanbahkan air ke busa spons). Ada
beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain barainstorming (curah gagasan), clustering
(Pengelompokan) dan terakhir seleksi.
Brainstorming
Curah gagasan berarti membuat gagasan baru yang muncul dari
tulisan tulisan kita sebelumnya.
Contoh:
Kalimat-kalimat:
-
Doraemon
-
Jumper
-
Zaman
purba
-
Berada
disisimu
Gagasan Baru:
-
Teknologi
-
Film
-
Zaman
prasejarah
-
Charles
Darwin
-
Tempat
meyenangkan
Ide-ide baru ini dapat membatu dalam mengembangkan
tulisan-tulisan yang akan ditambahkan kedalam tulisan sebelumnya.
Clustering
Yaitu mengembangkan tulisan dengan membuat percabangan ke
berbagai arah. Untuk pengelompokan, dipilih ide utama dan dilingkari di tengah
halaman baru. Selanjutnya catata semua kata yang terkait dan hubungkan dengan
garis.
Contoh:
Seleksi
Yaitu mengelompokkan yang serupa
dengan yang seupa, contoh:
Yang bias kemana saja
-
Jumper
-
Teknologi
Doraemon dengan pintu ajaib dan mesin waktu
Kemana saja dalam
dimensi waktu saya akan ke:
-
Zaman
Purba
-
Zaman Nabi
Kemana saja dalam
dimensi ruang:
-
Kaki
gunung untuk mendaki
-
Menjadi
chamber, loser atu climber
Dengan metode-metode diatas, kita telah memiliki banyak
pemicu gagasan untuk ditulis.
Berikut penyempurnaan tulisan sebelumnya dengan menggunakan
rekonmendasi metode diatas:
***
Jika Aku Dapat Kemana Saja
Pernyataan yang unik dan pastinya
akan mengantarkan saya pada khayalan, entah itu tingkat tinggi seperti yang
dikatakan Ariel Peterpan atau hanya hayalan kekanak-kanakan. Dapat kemana saja
mengasosiasikan ingatan saya pada film fiksi ilmiah “Doraemon”. Kucing robot yang
berasal dari abad ke XXI yang mempunya teknologi yang sangat canggih sehingga
dapat mempermudah kehidupan. Film ini menarik karena setting yang digunakan
adalah Jepang di Abad ke XX tetapi masih diputar sampai sekarang yang sudah
berada di abad ke XXI. Uniknya karena ternyata banyak diantara teknologi yang
di tampilkan pada film itu ada yang terbukti dan jauh lebih banyak yang tidak
terbukti.
Yang terbukti dari teknologi
doraemon tidak secara gamblang seperti yang terdapat pada filmnya tetapi dengan
prinsip yang sama. Baling-baling bamboo yang merupakan alat transportasi
personal yang paling sering digunakan oleh tokoh-tokoh dalam film kartun
tersebut mempunyai prinsip yang sama dengan helicopter yang lazim kita lihat.
Adapun yang belum terbukti salah satunya yaitu pintu kemana saja dan mesin
waktu yang sekarang menjadi topic dalam tulisan ini. Dengan memiliki kedua alat itu, kita dapat pergi kemana saja
dalam dimensi ruang dan waktu. Pintu ajaib dapat membawa kita ke tempat mana
saja di dunia ini sedangkan mesin waktu dapat membawa kita ke semua masa dalam
skala waktu.
Salah satu film yang lain yang
terasosiasi dalam pikiran sehubungan dengan kata “Pergi Kemana Saja” yaitu film
berjudul “Jumper”. Di ceritakan beberapa orang dengan kemampuan khusus dapat
melompat melintasi suatu dimensi ruang ke ruang yang lain. Hanya dengan kedipan
mata, ia dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lainnya. Tokoh utama
dari film tersebut diskenariokan menjadi kaya tanpa pernah bekerja bahkan untuk
sekedar membuka pintu. Jelas karena ia dapat tiba-tiba berada di dalam ruang
penimpanan uang tanpa diketahui penjaga. Kemampuan yang di salah gunakan untuk
mencuri.
Jika tadi otak mengasosiasikan
kata tersebut dengan objek lain, maka sekarang waktunya berimajinasi jika
teknologi atau kemampuan tersebut menjadi milikku. Disini saya tidak akan
mengulasnya berdasarkan item teknologi atau kemampuan supra natural melainkan
akan diulas berdasarkan prinsipnya yaitu dapat pergi ke tempat dan masa apa
saja.
Maka mulailah saya berandai andai
dalam dimensi waktu. Jika seandainya saya dapat ke masa apa saja maka masa
pertama yang akan saya datangi adalah zaman prasejarah untuk mencari tau apakah
benar teori “Charles Darwin” yang disimpulkan oleh kebanyakan orang dengan dalil
bahwa “Manusia berasal dari kera”. Asumsi tersebut melahirkan banyak spekulasi
diantaranya pernyataan “Ternyata Adam Dilahirkan”. Berada di zaman prasejarah
akan mengkonfirmasi pernyataan-pernyataan atau spekulasi-spekulasi tersebut.
Masih dalam dimensi waktu, masa
lain yang akan saya datangi adalah abad keenam-masa dimana Rasulullah Muhammad
SAW hidup. Berada dalam zaman yang sama dengan Rasulullah, menjadi sahabat
Rasulullah dan menjadi saksi hidupnya akan menjadwab semua
pertentangan-pertentangan diantara berbagai aliran dalam Agama Islam.
Pertentangan yang tak hanya dalam tataran perdebatan melainkan telah sampai
konflik terbuka, perang saudara. Pertentangan yang akar masalahnnya hanya
perbedaan informasi dan perbedaan penafsiran terhadap informasi tentang
perilaku Rasulullah, baik dalam urusan ibadah maupun urusan dunia.
Dalam dimensi ruang, jika pergi
kemana saja itu dimungkinkan, maka tempat yang menarik untuk saya kunjungi
yaitu semua kaki gunung tetinggi di Indonesia. Dari tempat itu saya akan mulai
mendaki ke puncaknya. Mungkin muncul pertanyan mengapa tidak sekalian saja
langsung ke puncak gunung, mengapa hanya sampai di kaki gunung terus kemudian
repot-repot mendaki gunung? Jawabannya, berada dipuncak gunung hanyalah hadiah
dari proses panjang mendaki gunung. Yang terpenting bukanlah menaklukkan gunung
melainkan menaklukkan diri sendiri. Medaki gunung bukan untuk mencapai
puncaknya dan berfoto narsis. Medaki gunung membutuhkan tekad yang kuat
disesrtai konsistensi untuk menembus batas yang kita buat sendiri. Itulah
kenapa dalam motivasi diri dikenal istilah, chamber,
loser dan climber.
Dalam meraih suatu impian pasti
aka nada halangan dan rintangan. Kondisi inilah yang dianalogikan sebagai
proses mendaki gunung. Chamber adalah
tipe orang yang ketika melihat puncak gunung yang begitu tinggi, nyalinya
langsung menciut dan menyatakan dirinya tak sanggup. Loser adalah tipe orang yang sementara mendaki gunung tetapi
menyerah ditengah jalan. Sedangkan Climber
adalah tipe orang yang berhasil menaklukkan gunung hingga mencapai puncaknya.
Itulah mengapa kaki gunung menjadi tempat yang paling ingin saya kunjungi.
Berada di kaki gunung dan melihat puncak gunung berarti menantang diri dan
keyakinan untuk mundur, maju setengah jalan atau menaklukkan gunung.
Begitulah khayalan-khayalan
kekanak-kanakan yang muncul dalam pikiran saya menanggapi penggalan kata “Jika
Aku Dapat Kemana Saja”. Khayalan yang hamper pasti tidak dapat terealisasikan.
Khayalan yang tidak dibarengi kemampuan untuk merealisasikannya. Karena ruang
dan waktu hanya milik-Nya dan kita hanya mengisi ruang dan waktu yang
diciptakannya untuk kita.
Mengakhiri tulisan ini, saya
tuliskan dengan sepenuh hati sebuah kahayalan tinggkat tinggi. Hayalan yang
berada satu disisi mata uang dengan realitas
disisi lainnya. Karena Tuhan menambatkan satu hati kehati lainnya tentu
tetap dengan sebebas-bebasnya kehendak kita untuk mengaminkannya.
Jika aku
dapat kemana saja
aku hanya
ingin berada disisimu
menjadi
penghuni hatimu yang kekal
Jika aku
dapat melitasi dimensi waktu
Aku akan
menyerahkan masa lalu, masa sekarang dan masa depanku
Hanya
kepadamu, bersamamu dalam keabadian
Jikapun harus
terpisah
hanya
keabadian pula yang memisahkan kita
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar